Dia masih sama
senyum yang sama
tatap mata yang sama
tegap tubuh yang sama
suara lantangnya yang sama
indah mata yang sama
sorot mata sendunya yang sama
dan segala tentangnya dimataku... masih sama
tapi,
kurasakan ada yang berbeda
kelabu,
meredupkan semangat hidupnya, yang.. tak lagi sama
menghilangkan harapannya, yang... tak lagi sama
atau bekas sepiku kini yang merayapi jiwanya kah?
Karena
cintanya tak lagi sama
tutur kata lembutnya tak lagi sama
dan, sepi kini mulai menghantuinya
menggerogoti sedikit demi sedikit mimpinya
menguraikan benang bahagianya
hingga hanya angin yang berlalulah satu-satunya temannya
untuk biarkan logika berada diatas segalanya,
itu terlihat cukup baginya
dan dia menikmatinya
cukup dengan percaya pada mimpi buruknya,
dia sudah bisa tertiup angin terbang
tapi aku tidak
hampaku kini mulai terasa sejak pertama melihatnya
setelah sekian lama tak berjumpa
aku,
terdiam sedih memandanginya
dia orang yang sama,
tapi dia orang yang berperasaan berbeda
hatinya telah berubah
entah menjadi seperti apa pelangiku yang dulu setia bersamaku
lirihku berucap,
“dia berubah, Tuhan”
dan aku mulai melangkah
jauh
menjauhinya, seraya berbisik untuknya
“sampai jumpa pelangiku, carilah bahagiamu...”
-bila kita bertemu lagi, kuharap kau mulai mengerti dan memahami hatiku, untuk mulai merasakan galauku yang selalu tidak bertemu dengan egomu-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Ayo berikan pendapatmu untuk post ini...
^.^