Minggu, 30 Januari 2011

Sepiku Selama Ini Berikan Arti

Aku menyadari, betapa banyak perubahan yang terjadi pada diriku selama ini. Hari demi hari kulalui dengan keyakinan yang berbeda, dengan gerak langkah yang tak selalu sama, tapi dengan 1 tujuan, mencari arti diri ini menjalani hidup yang telah dianugerahkan padaku. Perubahan yang kudapat saat ini adalah hasil dari perjuanganku mengalahkan segala rasa takut, segala ketakpercayaan akan keberhasilan dan segala kepesimisan menatap hari esok yang lebih cerah.


Sepiku yang selama ini kujadikan pelindungku untuk menamengiku dari segala cacian, segala kegagalan, segala kesakitan dan segala ketakberdayaan lambat laun mulai kuseimbangkan dengan kondisi yang sedang berlaku. Aku tau aku tak akan mampu untuk memulai segala sesuatu dari diriku sendiri, tapi betapa menyenangkannya melihat kebelakang sebagai

Senin, 24 Januari 2011

Ketakutan Itu Mulai Menghantuiku

Dear sepi,


Engkaukah yang ada disana? Menantiku dengan kedamaian hati yang tak tergantikan..?


Aku ragu, karena baru kali ini aku mendapat tekanan dari berbagai pihak. Seolah tak satupun yang berpihak padaku, menemaniku, membelaku, menggantikan posisimu yang dulu begitu sempurna disisiku. Betapa aku merindukan pelukan kedamaianmu melingkupiku. Hangatnya logika darimu yang menyegarkan pikiranku kembali. Tapi resahku kini kalahkan segalanya.


Inikah hukuman darimu sepi? Untukku yang selalu tak pedulikanmu dikala aku bahagia? Jangan lakukan ini padaku, karena sekarang tiap kau muncul di benakku, hanya kesedihan yang muncul. Hanya tangis tertahanku yang ingin tumpah. Dan hanya isakku yang keluar dari bibirku...


Sepi, terimakasihku untukmu selalu karena kusadar kau tidak pernah benar-benar meninggalkanku. Kau hanya menjaga diri untuk tidak terlalu dekat denganku, supaya aku menyadari bahwa nyatalah yang harus kuhadapi, bukan hanya kesendirian. Tapi sepi, tahukah kau bahwa ketakutan itu mulai merajai hatiku? Mulai menggerogoti setiap inci pikiran ini hingga kekalutan yang kuhadapi serasa membuatku terdorong maju dan mendekati masalah sebenarnya. Aku tidak tahu apa yang harus kulakukan sepi? Apa yang akan kuhadapi, dan apa yang sekarang kuyakini untuk selesaikan itu semua.


Tetaplah berada bersamaku, untuk berikanku keyakinan akan segala tindakan yang kulakukan, akan segala hal yang kutakuti, bahwa Tuhan memberiku apa yang kubutuhkan, bukan yang kuminta.


Sepi, terimakasih sudah mengajariku bagaimana menghadapi segala resiko dari segala tindakan yang kuambil. Walaupun belum semua benar-benar kuketahui, tapi aku sudah belajar..


Terimakasih sepiku..

Rabu, 12 Januari 2011

sosok lain pengganti sepi

Kini, perlahan kesadaran mulai merasuki pikiranku. Dia yang selalu terdiam, kini mulai kusadari eksistensinya sebagai seorang yang setia menemaniku dalam sepi. Entah harus berbahagia ataukah harus bersedih karena sekarang ini kekacauan yang merayapi pikiran penatku. Sosok ini selalu memberiku energi positif untuk menjalani hari dan rutinitas yang membosankan dan melelahkan. Aku tak tahu harus berbahagia ataukah harus bimbang atas segala kondisi yang menghampiriku.


Dia, pengganti sepiku. Tapi dia yang lain kini sudah kembali lagi. Sepi, itukah dirimu dalam sosoknya? Ataukah hanya sebuah semu yang hanya ditunjukkan untuk membuatku tersenyum

Rabu, 05 Januari 2011

Aku Yang Baru

Pagi ini kulihat dari kaca jendela kantorku jika bisa disebut kantor beku, dan dingin. Aku berdiam sejenak disela kekosongan jadwal kerja (hmm, masih tutup buku), jadi kuputuskan menulis sajalah, sekedar bercerita, entah untuk berbagi beban ataupun kesenangan. Ini posting pertamaku tahun ini.


Tahun yang baru, dan kesedihan yang baru. Tapi bukan berarti hanya kesedihan yang datang, mungkin aku sedang diberi penempaan dari Tuhan untuk menjadi manusia yang lebih kuat dan tidak hanya menjadi makhluk lemah yang hanya bisa menangis ketika ditinggalkan.


Begitu banyak yang harus direnungkan akhir tahun dan awal tahun. Mungkin itu