Kawan, mungkin saat ini perjalanan kalian terhenti. Ya, terhenti di tempat ini, bukan berarti itu terhenti dan tak dapat dilanjutkan kembali. Percayalah, kesuksesan sudah menantimu didepan mata. Dengan perjuangan dan tabahnya hatimu, aku yakin, dan semua orang meyakini, bahwa kesuksesan bukan sesuatu hal yang sulit untuk diraih. Seperti kata pepatah, bersakit dahulu, bersenang-senang kemudian. Kalian mungkin akan merasakan kesulitan seperti yang dihadapi semua orang dalam perjalanan meraih kesuksesan. Tapi, dengan kerja keras yang sudah kalian miliki, akan mudah bagi kalian merasakan bahagia dari hasil jerih payah kerja keras kalian. Selamat jalan kawan, disini mungkin kita tak bias bertemu dan bercengkerama seperti biasanya lagi. Tapi di tempat kalian yang baru, dengan posisi yang lebih baik, kita bisa bertemu dan berbincang-bincang hangat seperti yang biasa kita lakukan, bukan? Semua orang berdoa untuk kesuksesan kalian. Seperti seorang anak yang dilepas keluar rumah untuk merantau, yakinilah bahwa kalian bisa membahagiakan kedua orangtua kalian yang jauh, keluarga dan semua teman-teman kalian yang sudah membantu dan menopang untuk keberhasilan kalian. Nasihat terbaik adalah nasihat yang kalian terima dan terapkan dengan baik, dan kemudian meyakininya dalam kehidupan kalian. Niscaya, tak kan sulit bagi kalian mereguk manisnya hidup.
Ingat kawan, terhenti disini, bukan berarti
Sedikit cerita dari seorang wanita pembelajar yang mencoba menjadi lebih baik dengan belajar, dan mengajar. mencari ilmu, dan membagi ilmu. mencari pengalaman, dan membagi pengalaman. -Tiwi-
Jumat, 02 Desember 2011
Rabu, 30 November 2011
Tegarkanku
Dear matahariku,,
Aku tidak tahu kata-kata apa lagi yang dapat kugambarkan untuk kamu ketahui bahwa kamu sudah berhasil menjadikanku seseorang yang amat sangat beruntung karena dapat memilikimu. Terimakasihku untukmu yang selalu ajarkanku tentang kebaikan dan keburukan, kegagalan dan keberhasilan. Ya, sekarang aku tahu bagaimana rasanya gagal dan aku sedang berusaha untuk mengatasinya. Masih teringat ketika kamu melihatku terpuruk dan membisikkan padaku kata-kata yang sangat menghiburku, “tegarlah, dan sabar..”.
Tapi tahukah kamu,
Aku tidak tahu kata-kata apa lagi yang dapat kugambarkan untuk kamu ketahui bahwa kamu sudah berhasil menjadikanku seseorang yang amat sangat beruntung karena dapat memilikimu. Terimakasihku untukmu yang selalu ajarkanku tentang kebaikan dan keburukan, kegagalan dan keberhasilan. Ya, sekarang aku tahu bagaimana rasanya gagal dan aku sedang berusaha untuk mengatasinya. Masih teringat ketika kamu melihatku terpuruk dan membisikkan padaku kata-kata yang sangat menghiburku, “tegarlah, dan sabar..”.
Tapi tahukah kamu,
Rabu, 16 November 2011
My Precious One
Saat aku berjalan menyusuri tenangnya dunia
Aku menyadari, disana sudah ada kamu yang menemaniku
Tanpa tersadar aku mengingat, sejak kapankah kamu sudah berdiri disisiku
Tapi, tak kutemui jawabnya
Karena, aku tidak butuh waktu untuk mengingat berapa lama kita telah bersama
Aku hanya membutuhkan hatimu untuk tetap meyakinkanku akan adanya kamu
Selamanya, bersamaku
Aku hanya membutuhkan kehadiranmu, entah sampai kapanpun hanya untukku
Selasa, 15 November 2011
Pelangi Hati
Mengertikah dirimu, malam ini aku merindukanmu. Tahukah kamu, setiap waktu aku memikirkanmu. Setiap waktuku yang kuhabiskan bersamamu, menjadi kenangan manis yang berharga dan sulit kulupakan. Kau berlian untukku. Indah dan akan selalu kusimpan dan kurawat dengan sangat hati-hati. Mungkin kamu bukan yang pertama yang mengisi hatiku, tapi aku selalu berusaha kamu menjadi penjaga hatiku yang sejati, menjadi indahku yang selalu hadir dalam tiap mimpi dan doa yang kurajut. Hatiku selalu mengukir indah namamu dan mimpiku tak henti berisi kamu. Aku selalu menantimu dari ku menutup mata dan memulai mimpi, hingga hariku bersemu terisi penuh oleh cahaya. Dari fajar yang bangunkanku dari mimpiku, hingga senja yang selalu memberi cahaya yang lembut, kamu selalu berada disini.
Rabu, 26 Oktober 2011
Mencintaimu Seperti...
Mamase..
Terimakasih sudah selalu setia
menemaniku selama ini. Aku selalu berharap dan berdoa untuk
kebahagiaanmu, untuk segala kesuksesanmu. Dan aku harap kebersamaan
ini akan berlangsung selamanya, selama aku mampu aku akan selalu
mempertahankanmu di sisiku, untuk mencintaimu, memberikan hatiku, dan
kita bisa berbagi hidup..
Tahukah kamu, sejak pertama kehadiranmu
mencuri hatiku, aku merasa ruang kosong kini yang selalu berteman
sepi kini sudah terisi penuh.
Rabu, 07 September 2011
KARENA KAU, BAHAGIAKU
kawan,
pernahkah kalian merasa saat-saat
kalian terbangun di pagi hari,
pikiran kalian sangatlah lapang,
layaknya embun di pagi hari yang
membasahi dedaunan,
senyum lebar sudah tersembul diantara
pipi merona kalian yang bersemu penuh cinta
dan
suara angin berhembus sangatlah lembut
mendayu di telinga,
meniupkan syair lagu cinta yang hanya
bisa kalian pahami dalam hati...
Selasa, 23 Agustus 2011
Bersabar Untuk Kebahagiaanmu
Tersenyumlah sayang, karena matahari esok kan bersinar lebih terang dari hari ini
dan tanah yang kau pijak akan lebih padat, awan yang terang dan bersih akan menaungimu esok, dan bulan yang tersenyum riang akan menyambutmu malam nanti.
Tegarlah sayang, karena seluruh sahabat selalu dengan suka cita menyenandungkan kidung bahagia untukmu, karena seluruh dunia menyambutmu dengan tawa riang, dan Tuhan sudah mempersiapkan rencana bahagiaNya yang terbaik untukmu.
Kamis, 21 Juli 2011
Perubahannya
Dia masih sama
senyum yang sama
tatap mata yang sama
tegap tubuh yang sama
suara lantangnya yang sama
indah mata yang sama
sorot mata sendunya yang sama
dan segala tentangnya dimataku... masih sama
tapi,
kurasakan ada yang berbeda
kelabu,
dirimukah yang bersembunyi dibelakang hatinya
Selasa, 12 Juli 2011
Untuk Sepiku Yang Manis
Perjalanan hati kali ini sungguh tidak terasa ujung pangkalnya. Entah dimulai darimana, hingga berakhir seperti apa, yang namanya perpisahan memang tidak pernah menyenangkan untuk dirasakan..
Dia dulu datang di hidupku dengan kisah yang manis, dan selalu menjadi manis. Hingga ternyata permasalahan yang menghadang membuatnya tidak mampu dan melepaskanku. Aku sungguh merasa matahari tak lagi menaungiku dalam setiap jengkal tanah yang kupijak. Dalam setiap langkah, suaranya yang selalu menggema dalam telingaku, bertalu-talu dalam hatiku, kuteriakkan namanya dalam setiap egoku. Tapi dia tak kembali.
Minggu, 19 Juni 2011
BANGGANYA KUMEMILIKIMU
saatku terdiam memandangimu
kau tetap tersenyum dengan pesonamu
tak kuasa kumenahan haru
ah! kau milikku
senja kurasa sudah lama berlalu
tapi kehangatannya tak memudar karena adanya kamu
kini dingin malam tak terasa menusuk tulangku lagi
karena kau disampingku selalu kini
hariku yang kelabu semenjak ditinggal oleh masa lalu
mulai cerah kembali dengan hadirmu
saat ini, tak ada kebahagiaan lain selain bersamamu
berjalan bersisian bersama menapaki kehidupan
Sabtu, 04 Juni 2011
Kawan Dan Lawan (Just Intermezzo)
Perbedaan Antara Kawan dan Lawan
Yuhuuu... Kembali lagi
gue disini mau share, tapi sebelumnya gue kembali lagi meminta maaf
kepada semua pihak yang mungkin merasa tersindir ataupun namanya dicatut
disini, itu semua tidak ada maksud untuk membuat orang lain merasa
terintimidasi atau terpojokkan. Ini semua murni ide yang muncul dalam
kepala gue saat gue nulis share gue ini...
Tetap masih
dalam dunia gue, penjelasan awalnya adalah, dunia gue ini bukanlah dunia
yang sama dengan orang lain karena tergantung cara kita menyikapinya,
bagamana caranya sampe kita dapetin apa yang kita mau, warna apa yang
bakalan ngisi dunia kita dan rupa apalagi yang akan kita hadapi. Bukan
bermaksud untuk membeda-bedakan, tapi memang semua manusia di dunia yang
luas ini selalu hidup dalam segala perbedaan, entah itu perbedaan yang
bisa disatukan atau perbedaan yang justru bisa menceraiberaikan. Nah
disini gue dapet beberapa pemahaman tentang perbedaan dalam hubungan.
Jumat, 27 Mei 2011
Ketidakrelaanku
Tuhan,
hari ini aku membaca surat darinya
dia benar-benar akan dan pasti meninggalkanku
biarkanku bahagia bersama orang yang dikiranya bisa kusayangi
tapi dia tidak tahu Tuhan
dia hanya bisa berkata karena keegoisannya saja
tanpa pernah merasa bagaimana aku jika dia benar-benar sudah tidak ada
aku rela Tuhan
jika dia pergi bersama bahagia
tapi dia akan segera berlalu membawa kelabu
bagaimana bisa seorang pria yang kucintai pergi tanpa pesan
dan tak akan kembali lagi karena tak ada alasan
dia yang ada dalam setiap benakku
dalam segala impianku, kugantungkan namanya
dalam tiap bisikanku, kutiupkan pada angin untuk sampaikan betapa besar rinduku padanya
tapi dia tak pernah tahu
Sabtu, 21 Mei 2011
-TERIMAKASIH-
Untukmu yang telah ajarkanku cara mencintai
terimakasih..
Untukmu yang sudah beriku cinta tiada batas
terimakasih..
Untukmu yang selalu memberiku peneduhan dalam galau
terimakasih..
Untukmu yang selalu marahiku jika lakukan sedikit -banyak- kesalahan
terimakasih..
Untukmu yang selalu berikanku tawa ditengah duka
terimakasih..
Selasa, 03 Mei 2011
Apa Aku Yang Salah??
Tuhan
Apa aku yang salah jika memilih untuk mencintainya?
Apa aku yang salah jika aku memilih untuk tetap menjaga hati ini untuknya?
Tapi Tuhan,
Dia telah pergi tinggalkanku sendiri disini
Meratapi hari dimana aku biarkan dia pergi
Hari dimana aku tidak pernah menganggap keberadaannya untuk yang kesekian kali
Jahatkah aku?
Jika baru sekarang aku menyadari aku telah begitu sering menyakiti hatinya?
Jika baru sekarang aku menyadari sebegitu besar luka yang kutimbulkan dalam dirinya?
Senin, 11 April 2011
Aku Menjadi Sepi
TEMANKU YANG SEDANG PATAH HATI,,
Walaupun itu semu
tapi kau bisa mengubahnya menjadi lagu
lagu yang bernyawa
lagu yang memberi cinta
lembut mendayu mempesonakan jiwa
menyembuhkan setiap hati yang luka
jika kau nyanyikannya dengan sepenuh jiwa
sebagai penghibur duka dan lara
Menarilah dan tertawalah bersama dunia
karena berkat dan kasih sayang melimpah akan datang jua
Kamis, 07 April 2011
Kelabu I
Aku terdiam memandangmu kelabu,
berharap dalam hati biar kau segera berlalu
agar aku bisa dengan bebas merentangkan sayapku
mengikuti kemana mata ini memandang hingga pucuk mampu
aku akan terbang mengitari langitmu
karena itu, hendaklah kau pergi dan terganti
oleh awan cerah yang janjikan indahnya hari
Mimpiku tak kan hilang hanya dengan tersabut hitammu
tapi itu cukup untukku tak bentangkan pikiranku
aku sudah berkelana cukup jauh untuk berhenti
Jumat, 25 Maret 2011
Senja I
Senja,
Dear Senjaku, sore ini kulihat dirimu kelam. Keindahanmu tak terpancar dimataku. Kilaumu yang biasa pantulkan bias cahaya matahari tertutup oleh awan kelam yang berarak menutupi sang langit. Kurasakan hembusan udara dingin dengan kuat menerpa tubuhku. Mendung telah menutupi cantikmu dari pandangan mataku. Kemanakah engkau hei Senja?
Aku merindukanmu, Senjaku. Tapi mengapa sekarang seolah mendung yang kelabu yang mengikutiku selalu? Aku tahu kemanapun aku pergi saat ini, malamlah yang menyongsongku. Langit gelap sudah mulai menaungiku untuk habiskan malam tanpa bintang. Senjaku, jangan tinggalkan aku terlalu lama. Karena aku tidak mampu menerima transisi sebegitu cepatnya, tak ubahnya siang menjelang malam, dimana kehadiranmu mulai terabaikan. Begitu besar pengharapanku padamu mengalahkan segalanya yang kupunya dalam hidup. Padamu
Selasa, 22 Maret 2011
Haii... Tinkerbell
Inilah sosok yang kucari dan kusuka. Tahukah kalian tentang Tinkerbell? Tinkerbell adalah peri yang ada di cerita PeterPan. (Setahuku) Dia adalah peri yang sangat setia kawan. Dimanapun Peterpan berada, sebesar apapun kesalahan PeterPan, dia tetap memaafkannya. Aku ingin menjadi seperti Tinkerbell dimata orangtua dan semua teman-temanku. Hmm,, bukan hal yang mudah bukan? Tapi patut dicoba. Senang juga bukan rasanya memaafkan dan menjadi seseorang yang selalu ada dimanapun dibutuhkan. Menjadi kepercayaan dan selalu membantu tanpa pamrih, tanpa meminta balasan akan apa yang sudah kita berikan. Dimulai dari hal yang kecil saja, ikhlas. memberi senyum saja sudah bisa membuat orang lain bahagia.
Dimulai dengan senyum, aku merasakan, pernah dulu aku menjadi orang yang benar-benar tidak pernah peduli dalam hal apapun. Hanya ada aku dan sepiku. Entah yang kulakukan meyakiti hati orang lain, ataukah membuat orang kesal aku tidak peduli. Jika bertemu, sedang mood tidak baik, aku tidak memberikan sedikit senyum pada orang yang kutemui itu. Tapi hidup itu berjalan dan bergerak. Lambat laun kesadaran mulai menghampiriku. Ternyata ngga enak ya, dicuekin, dijutekin dan diberi ekspresi yang tidak mengenakkan hati. Sebagai manusia yang belajar kedewasaan aku mencoba untuk menginstropeksi diriku sendiri, apa yang aku lakukan sudah mirip Tinkerbell? Maksudku pemaaf dan pemberi kebahagiaan bagi orang lain. Yah, namanya juga mencoba, seburuk apapun hasilnya akan lebih baik daripada tidak menyadarinya sama sekali kalau itu buruk, bukan?
Dalam bekerja juga, pekerjaanku yah, bisa dibilang kurang menyenangkan, tapi jika kucoba untuk menikmatinya mungkin hasil yang kuterima juga tidak terlalu biasa-biasa saja untukku.
SEMANGAT DUWII!!!
Hehe....
Mungkin nanti jika ada orang yang membaca akan berkata, Wuideh, si Duwii mulai sadar, hehehehe...
Semoga bisa.
Marilah kita bersama-sama belajar menjadi manusia baru, manusia yang bisa memberi lebih banyak kebahagiaan pada orang lain..Yukk...
Sabtu, 19 Maret 2011
Confused
Sekarang, aku sangat dibingungkan oleh pilihan yang kubuat sendiri. Sepiku kini mengalami kecemburuan yang luar biasa hingga dia pun lebih memilih pergi dan melupakanku (lagi). Tidak akan kubiarkan itu terjadi. Walaupun aku menyadari sangat banyak perhatiannya yang kuacuhkan, cintanya yang kukesampingkan hanya untuk menuruti egoku yang sedemikian berkuasa diatas segala kehendakku. Begitu jahatnya aku untuk tetap memaksanya tinggal padahal aku sudah mempunyai pilihan. Tapi tahukah dia bahwa alasanku untuk memaksanya tinggal adalah karena aku belum mantap tentang segala pilihan yang kujalani saat ini dan betapa aku masih sangat membutuhkan kehadirannya dalam hidupku. Dia bagian dari hidupku, sepi. Aku tidak mampu membayangkan bagaimana hidupku jika dia pergi.
Kesadaran yang kudapati saat ini sudah terlanjur, dan aku tidak tahu apa yang harus kulakukan karena jawaban semua orang yang kuceritakan selalu sama : sudah terlanjur. Aku ingin sekali memilih sepiku yang diam. Dia yang tanpa kusadari kehadirannya kini sudah benar-benar mengisi hidupku. Tapi bagaimana ini? Aku sudah mengambil keputusan. Bisakah kutarik lagi kata-kata "AKU MAU" itu dari hadapannya? Tidak bisa kubayangkan betapa akan hancurnya hatinya yang sudah terlanjur berbahagia karena aku menerimanya, lebih memilihnya dan berniat menjalani dengannya. Apa yang harus aku lakukan kini jika aku tetap menjalani yang satu? Sementara sisi hatiku yang lain sudah terlanjur juga dimiliki dan kuserahkan tanpa kusadari pada sepiku yang diam dan selalu ikhlas menerima apapun keputusanku?
Terlalu banyak pertanyaan yang sukar dijawab. Dan akupun bingung pada siapa aku bisa bertanya dan mendapat jawaban yang bijak mengenai apa yang kurasa. Karena dari sekian banyak orang yang kujumpai, mereka menjawab, IKUTILAH KATA HATIMU
Sepi, kali ini aku butuh bantuanmu...
Sepi, kali ini aku butuh bantuanmu...
Selasa, 22 Februari 2011
Aku Harus Merelakannya Pergi
Pernahkah kau begitu mencintai seseorang, hingga menatapnya dari kejauhan saja sudah cukup untukmu?
Pernahkah kau begitu menyayangi seseorang, hingga melihatnya tersenyum sudah cukup membuatmu turut berbahagia?
Pernahkah kalian begitu menginginkan seseorang, hingga rela melakukan apa saja untuk membuatnya tetap disampingmu?
Aku pernah. Tapi dengan begitu bodohnya aku membiarkannya pergi, tepatnya aku yang memintanya pergi. Aku menyadari itulah kesalahan terbesarku saat ini. Dengan segala upaya yang telah aku lakukan untuknya, dengan segala hati dan jiwaku yang ikut larut didalamnya, aku justru memintanya pergi. Aku yang mendorongnya menjauhiku untuk biarkannya dapatkan cinta yang lebih kuat dari cintaku, dapatkan
Minggu, 30 Januari 2011
Sepiku Selama Ini Berikan Arti
Aku menyadari, betapa banyak perubahan yang terjadi pada diriku selama ini. Hari demi hari kulalui dengan keyakinan yang berbeda, dengan gerak langkah yang tak selalu sama, tapi dengan 1 tujuan, mencari arti diri ini menjalani hidup yang telah dianugerahkan padaku. Perubahan yang kudapat saat ini adalah hasil dari perjuanganku mengalahkan segala rasa takut, segala ketakpercayaan akan keberhasilan dan segala kepesimisan menatap hari esok yang lebih cerah.
Sepiku yang selama ini kujadikan pelindungku untuk menamengiku dari segala cacian, segala kegagalan, segala kesakitan dan segala ketakberdayaan lambat laun mulai kuseimbangkan dengan kondisi yang sedang berlaku. Aku tau aku tak akan mampu untuk memulai segala sesuatu dari diriku sendiri, tapi betapa menyenangkannya melihat kebelakang sebagai
Sepiku yang selama ini kujadikan pelindungku untuk menamengiku dari segala cacian, segala kegagalan, segala kesakitan dan segala ketakberdayaan lambat laun mulai kuseimbangkan dengan kondisi yang sedang berlaku. Aku tau aku tak akan mampu untuk memulai segala sesuatu dari diriku sendiri, tapi betapa menyenangkannya melihat kebelakang sebagai
Senin, 24 Januari 2011
Ketakutan Itu Mulai Menghantuiku
Dear sepi,
Engkaukah yang ada disana? Menantiku dengan kedamaian hati yang tak tergantikan..?
Aku ragu, karena baru kali ini aku mendapat tekanan dari berbagai pihak. Seolah tak satupun yang berpihak padaku, menemaniku, membelaku, menggantikan posisimu yang dulu begitu sempurna disisiku. Betapa aku merindukan pelukan kedamaianmu melingkupiku. Hangatnya logika darimu yang menyegarkan pikiranku kembali. Tapi resahku kini kalahkan segalanya.
Inikah hukuman darimu sepi? Untukku yang selalu tak pedulikanmu dikala aku bahagia? Jangan lakukan ini padaku, karena sekarang tiap kau muncul di benakku, hanya kesedihan yang muncul. Hanya tangis tertahanku yang ingin tumpah. Dan hanya isakku yang keluar dari bibirku...
Sepi, terimakasihku untukmu selalu karena kusadar kau tidak pernah benar-benar meninggalkanku. Kau hanya menjaga diri untuk tidak terlalu dekat denganku, supaya aku menyadari bahwa nyatalah yang harus kuhadapi, bukan hanya kesendirian. Tapi sepi, tahukah kau bahwa ketakutan itu mulai merajai hatiku? Mulai menggerogoti setiap inci pikiran ini hingga kekalutan yang kuhadapi serasa membuatku terdorong maju dan mendekati masalah sebenarnya. Aku tidak tahu apa yang harus kulakukan sepi? Apa yang akan kuhadapi, dan apa yang sekarang kuyakini untuk selesaikan itu semua.
Tetaplah berada bersamaku, untuk berikanku keyakinan akan segala tindakan yang kulakukan, akan segala hal yang kutakuti, bahwa Tuhan memberiku apa yang kubutuhkan, bukan yang kuminta.
Sepi, terimakasih sudah mengajariku bagaimana menghadapi segala resiko dari segala tindakan yang kuambil. Walaupun belum semua benar-benar kuketahui, tapi aku sudah belajar..
Terimakasih sepiku..
Engkaukah yang ada disana? Menantiku dengan kedamaian hati yang tak tergantikan..?
Aku ragu, karena baru kali ini aku mendapat tekanan dari berbagai pihak. Seolah tak satupun yang berpihak padaku, menemaniku, membelaku, menggantikan posisimu yang dulu begitu sempurna disisiku. Betapa aku merindukan pelukan kedamaianmu melingkupiku. Hangatnya logika darimu yang menyegarkan pikiranku kembali. Tapi resahku kini kalahkan segalanya.
Inikah hukuman darimu sepi? Untukku yang selalu tak pedulikanmu dikala aku bahagia? Jangan lakukan ini padaku, karena sekarang tiap kau muncul di benakku, hanya kesedihan yang muncul. Hanya tangis tertahanku yang ingin tumpah. Dan hanya isakku yang keluar dari bibirku...
Sepi, terimakasihku untukmu selalu karena kusadar kau tidak pernah benar-benar meninggalkanku. Kau hanya menjaga diri untuk tidak terlalu dekat denganku, supaya aku menyadari bahwa nyatalah yang harus kuhadapi, bukan hanya kesendirian. Tapi sepi, tahukah kau bahwa ketakutan itu mulai merajai hatiku? Mulai menggerogoti setiap inci pikiran ini hingga kekalutan yang kuhadapi serasa membuatku terdorong maju dan mendekati masalah sebenarnya. Aku tidak tahu apa yang harus kulakukan sepi? Apa yang akan kuhadapi, dan apa yang sekarang kuyakini untuk selesaikan itu semua.
Tetaplah berada bersamaku, untuk berikanku keyakinan akan segala tindakan yang kulakukan, akan segala hal yang kutakuti, bahwa Tuhan memberiku apa yang kubutuhkan, bukan yang kuminta.
Sepi, terimakasih sudah mengajariku bagaimana menghadapi segala resiko dari segala tindakan yang kuambil. Walaupun belum semua benar-benar kuketahui, tapi aku sudah belajar..
Terimakasih sepiku..
Rabu, 12 Januari 2011
sosok lain pengganti sepi
Kini, perlahan kesadaran mulai merasuki pikiranku. Dia yang selalu terdiam, kini mulai kusadari eksistensinya sebagai seorang yang setia menemaniku dalam sepi. Entah harus berbahagia ataukah harus bersedih karena sekarang ini kekacauan yang merayapi pikiran penatku. Sosok ini selalu memberiku energi positif untuk menjalani hari dan rutinitas yang membosankan dan melelahkan. Aku tak tahu harus berbahagia ataukah harus bimbang atas segala kondisi yang menghampiriku.
Dia, pengganti sepiku. Tapi dia yang lain kini sudah kembali lagi. Sepi, itukah dirimu dalam sosoknya? Ataukah hanya sebuah semu yang hanya ditunjukkan untuk membuatku tersenyum
Dia, pengganti sepiku. Tapi dia yang lain kini sudah kembali lagi. Sepi, itukah dirimu dalam sosoknya? Ataukah hanya sebuah semu yang hanya ditunjukkan untuk membuatku tersenyum
Rabu, 05 Januari 2011
Aku Yang Baru
Pagi ini kulihat dari kaca jendela kantorku jika bisa disebut kantor beku, dan dingin. Aku berdiam sejenak disela kekosongan jadwal kerja (hmm, masih tutup buku), jadi kuputuskan menulis sajalah, sekedar bercerita, entah untuk berbagi beban ataupun kesenangan. Ini posting pertamaku tahun ini.
Tahun yang baru, dan kesedihan yang baru. Tapi bukan berarti hanya kesedihan yang datang, mungkin aku sedang diberi penempaan dari Tuhan untuk menjadi manusia yang lebih kuat dan tidak hanya menjadi makhluk lemah yang hanya bisa menangis ketika ditinggalkan.
Begitu banyak yang harus direnungkan akhir tahun dan awal tahun. Mungkin itu
Tahun yang baru, dan kesedihan yang baru. Tapi bukan berarti hanya kesedihan yang datang, mungkin aku sedang diberi penempaan dari Tuhan untuk menjadi manusia yang lebih kuat dan tidak hanya menjadi makhluk lemah yang hanya bisa menangis ketika ditinggalkan.
Begitu banyak yang harus direnungkan akhir tahun dan awal tahun. Mungkin itu
Langganan:
Postingan (Atom)