Kamis, 12 September 2013

Teruntukmu Calon Adikku

Assalammualaikum Wr Wb...

Dear E.S,

Sebelumnya aku meminta maaf padamu jika kata-kata dalam suratku ini mengganggumu, mengusik ketenanganmu.
Hanya lewat ini aku bisa bicara, mengungkapkan sebagian kecil dari banyak hal yang ingin kubicarakan padamu.
Sebenarnya aku lebih senang duduk berdua dengan sama-sama bicara denganmu, supaya kita bisa saling mengobrol, supaya aku juga bisa tahu apa isi hatimu.

Mungkin memang pribadimu yang sulit,
tapi aku berusaha untuk menjadikanmu bukan sekedar orang lain, orang asing yang tak saling sapa. Aku ingin hubungan kita bisa lebih dekat, lebih akrab. Mengobrol, menghabiskan banyak waktu bersama, bersenda gurau, tertawa, bahkan mengomel bersama.
Tapi selama ini aku sudah berusaha menjadi seseorang yang bisa kamu anggap dengan baik. Dan aku, jujur, tidak melihatmu berusaha baik padaku. Oke, kamu sudah baik, memberiku sekedar sedikit senyum, entah itu tulus atau sekedar berbasa-basi, menjawab setiap pertanyaanku, walaupun seperlunya.
Mungkin kamu merasa terganggu dengan kehadiranku, aku MINTA MAAF. Tapi bisakah kamu membuka sedikit hatimu buatku?

Bicaralah padaku, apa yang mengusik hatimu, sehingga aku tidak pernah melihatmu berusaha mengakrabkan diri denganku. Hei, aku juga bukan seseorang yang berwajah masam, dan bukan pula seorang pemarah.
Kita seumuran kan? Jadi bukankah seharusnya itu menyenangkan?
Aku perhatian padamu. Ingin tahu tentangmu, ingin bisa dekat denganmu.
Aku selalu menganggapmu orang yang baik. Aku selalu bersikap baik padamu. Tapi mengapa kamu sepertinya menghindariku?
Setiap usahaku selalu berakhir dengan canggung dan kikuk tiap bertemu denganmu. Aku selalu ingin bisa mengobrol panjang lebar denganmu, apa saja bisa kita bicarakan. Kita kenal, dekat. Sering kita bertemu dalam banyak kesempatan. Tapi kamu tidak pernah menunjukkan sikap ramah padaku. Kamu pun tidak pernah menunjukkan sikap ramah padaku. Setiap kedatanganku hanya kamu sambut dengan diam dan sikap acuhmu.
Sebentar lagi aku akan menjadi istri kakakmu. Tapi bukan berarti aku hanya menjadi istrinya, hanya menjadi kakak iparmu. Aku akan menjadi bagian dari keluargamu.
Mungkin aku tidak akan bisa menggantikan sahabatmu. Menjadi temanmu saja selama ini hanya berharap.
Tapi tidak bolehkah aku berharap bisa dekat denganmu, sebagai temanmu, sebagai keluargamu?
Aku selalu menghormatimu.
Aku ingin tahu, apa yang membuatmu tidak suka padaku. Apa yang membuatmu begitu tertutup. Apa yang harus kulakukan supaya kamu bisa tersenyum hangat, dilanjutkan dengan mengobrol akrab denganku, dan juga tertawa?
Kita bukan musuh, kan?
Jadi tidak akan sulit untukmu mengatakan apa yang membuatmu tidak berkenan terhadapku. Itu sebagai caraku untuk introspeksi diri, apakah sikapku sudah benar, atau perlu dibenahi?
Kita bisa saling bicara...

Sikap dinginmu menggores luka dihatiku.
Sikap diammu menerbitkan banyak tanya dalam diriku. Dan tak pernah bisa kutemukan jawabnya tanpa kamu memberinya.
Percuma menanyakan pada tembok kosong, atau pada rumput yang diam melambai pada angin. Itu hanya ungkapan pujangga yang tak berusaha mendapat jawaban dari setiap pertanyaan yang dia takut untuk tanyakan.

Aku akan bertanya langsung padamu.
Tapi apakah kamu mau menjawab pertanyaanku?
Setiap sikap yang kamu beri padaku, setiap diam yang kamu perlihatkan padaku, setiap segala uneg-unegmu tentangku yang mungkin hanya kamu simpan dalam diam rapat-rapat?
Aku menyayangimu, tak pernah menganggapmu buruk, tak pernah bersikap tidak baik padamu. Tapi makhluk yang bernama manusia, setiap berbuat, tidak pernah tahu apakah sikap baiknya itu ternyata menyakiti hati manusia lainnya.

Tegur aku, katakan padaku, apapun yang ingin kamu katakan.
Katakan padaku, jika aku sudah menyakitimu, bagian mana dari diriku, dari sikapku yang salah berlaku padamu? Apa yang sudah membuat hatimu terluka karenaku?
Ceritakan padaku, apa yang terjadi padamu, karena aku PEDULI padamu...
Aku siap mendengarnya, sudah 3 tahun aku menunggu,

Dan atas setiap segala sikap, kata-kata dan perbuatanku yang tidak menyenangkan hatimu, aku minta maaf.

Wassalammualaikum Wr Wb ...

1 komentar:

Ayo berikan pendapatmu untuk post ini...
^.^