Aku mau cerita nih, nih baru aja selesai nonton film. Judulnya 5CM. Yap, pasti banyak diantara kalian yang udah tau kan film ini? Secara menurut info yang beredar, film ini berhasil menembus 1 juta penonton dalam waktu 10 hari!!! Cool..
Aku nonton di Mall deket kostan, maklum, anak kost taunya sekitaran kost aja di daerah Cikarang. nonton yang jam 18:05 selesai sekitar jam 20:10. Dan di hari premierenya ini (12.12.12), aku langsung nonton! Harus! Dan aku sudah bertekad penuh. Ganbatte..!! Dan untungnya aku tidak perlu mengantre panjang. Hehehehe....
This is the review...
5 CM merupakan adaptasi dari Novel berjudul sama karya Donny Dhirgantoro, yang digarap oleh Rizal mantovani. Bercerita tentang lika-liku persahabatan antara 5 remaja, Genta (Fedi Nuril), Arial (Denny Sumargo), Zafran (Herjunot Ali), Riani (Raline Shah), dan Ian (Igor Saykoji). Mereka sudah bersahabat sejak SMA.
Dan mereka terbiasa menghabiskan waktu bersama-sama, di secret garden rumah Arial, atau warung roti bakar, dengan masalah masing-masing. Zafran yang terobsesi karya sastra, Genta yang pintar menyimpan perasaan terhadap Riani tapi tidak berani mengungkapkannya, Arial yang pendiam dan tidak percaya diri terhadap wanita, Riani yang menyukai salah satu sahabatnya dan Ian yang sudah menjadi mahasiswa selama 6 tahun tapi belum lulus juga. Persahabatan mereka yang kocak dan mengundang tawa ini dibumbui dengan hadirnya Arinda (disapa Dinda) yang diperankan Pevita Pearce, yang menjadi adik Arial dan mencuri perhatian Zafran. Sebenarnya di buku diceritakan Dinda ini kembaran Arial, tapi mungkin karena sulit mencari aktor dan aktris yang kembar, diubah deh ceritanya mereka menjadi kakak adik.
Hingga suatu malam saat mereka sedang berkumpul di Secret Garden, Genta yang bekerja sebagai EO mencetuskan ide untuk mereka tidak bertemu sementara selama 3 bulan. Selam 3 bulan tidak bertemu, mereka mulai menat hidup masing-masing, terutama si gendut Ian yang berusaha menyelesaikan kuliahnya, hingga dia berhasil ikut sidang berkat kerja keras dan bantuan dan arahan dari dosennya, Bapak Sukonto Legowo (jangan disambung bacanya, haha!) yang diperankan oleh Anugrah Prahasta (itu lho, pianist di acaranya Om Deddy -HITAM PUTIH-.
Selama mereka tidak bertemu, mereka saling merindukan satu sama lain, Zafran yang rindu pada Dinda, Genta yang merindukan Riani, dan Riani yang merindukan sahabat yang dia suka. And the day is coming.. Di tanggal 14 Agustus, hari yang ditentukan Genta mereka berkumpul di Stasiun Senen, dengan membawa perbekalan sesuai dengan instruksi Genta seminggu sebelumnya. Dan terungkaplah tujuan mereka kemana : Mahameru. Dan mereka akan mendaki ke puncak.
Perjalanan mereka ke puncak Mahameru penuh rintangan. Diwarnai dengan adegan Arial yang terserang hipotermia, kaki Zafran yang berdarah, Dinda yang terluka dan Ian yang pingsan karena tertimpa bebatuan yang meluncur dari puncak.
Dari awal filmnya bikin lucu. Aku ngga berhenti tertawa karena dialog-dialog dan tingkah lucu dalam film ini. Dan yang paling membuatku WOW adalah pemandangan selama perjalanan mereka mencapai puncak gunung. Mulai dari mereka tiba di Gunung Semeru, base camp di Ranu Pane, bukit yang dipenuhi edelweis, danau Ranu Kumbolo (indah banget...!! ada ya danau diatas gunung), di Arcopodo dan Kalimati, padang rerumputan yang kekuningan dan menghijau, hutan pinus, hingga reruntuhan batu ketika di puncak. Dan juga, Samudra diatas awan... Bener-bener bagus. Jadi pengen kesana dan melihat dengan mataku sendiri. Pasti lebih indah daripada hanya nonton di layar. Juga ada mitos yang dijalani, ketika Ian dan Zafran dengan semangat menanjaki Tanjakan Cinta, tapi buyar gara-gara panggilan dari Genta yang tidak sengaja menggagalkan misi mereka.
Aku benar-benar merasa seperti masuk kedalam film ini. Kalo kekasihku ngga terus menerus menggenggam tanganku sepanjang flm, aku sudah seperti didalamnya deh, hehe... Agak berlebihan sih..
Dari segi sinematografi, film ini keren abiss.... Sang kameraman Yusi Datau yang sudah berpengalaman sebagai pecinta alam berhasil menghadirkan gambaran yang membuat aku terperangah dan tidak henti-hentinya kagum melihat panorama yang memukau perjalanan hingga ke puncak.
Tapi kurang greget di banyak bagian. Karena dialog-dialog yang kaku dan para pemainnya yang kurang sesuai dengan persepsiku, karena aku baca novelnya. Yang membuat heran adalah kok bisa ya naik gunung dengan berpakaian seperti bepergian biasa, dengan celana jeans ketat, dan pakaian yang lebih cocok dipakai ke mall. Dan menurutku karakter Riani kurang cocok diperankan Raline Shah, dialog dan tutur katanya terlalu kaku. Karakter di film ini juga sepertinya tampilannya berbeda dengan yang tergambar di novel.
But, buatku keseluruhan film lumayan bagus kok, cocok untuk mendapat apresiasi yang baik dari negeri sendiri.Film ini benar-benar ngga beda jauh sama novelnya, yang berbeda adalah film ini disajikan dengan lebih banyak dibumbui komedi-komedi, seperti pas Zafran terpesona melihat Dinda berjalan, bagaimana malaikat dan setan mempengaruhi Zafran dalam pikirannya, Ian yang langsung bengong ketika diajak kenalan cewek di tempat fitnes, dan ekspresi-ekspresi Ian yang mengundang tawa. Lucu juga adegan ketika Ian dianggap mati ternyata langsung sadar ketika Zafran meneriakkan namanya.
Dan akhirnya ketika mereka mempunyai nasionalisme yang tinggi begitu mereka sampai di puncak. Agak aneh juga pas bagian Genta menyatakan cinta pada Riani, kurang greget, terlalu kaku dan bahasanya ngga banget.. huhuhu... Trus yang akhirnya Ian dapetin Happy Salma, Zafran yang menikah dengan Riani, Arial yang menikah dengan Indy, dan Genta yang akhirnya dapet Dinda. Konflik di film ini termasuk kurang. Juga chemistry yang terbangun ngga terlalu kuat.
Tapi ini hanya reviewku, yah, 8 dari skala 1-10. Bagus.... Good job buat Rizal Mantovani.
Another review, tunggu yaa...
Dan mereka terbiasa menghabiskan waktu bersama-sama, di secret garden rumah Arial, atau warung roti bakar, dengan masalah masing-masing. Zafran yang terobsesi karya sastra, Genta yang pintar menyimpan perasaan terhadap Riani tapi tidak berani mengungkapkannya, Arial yang pendiam dan tidak percaya diri terhadap wanita, Riani yang menyukai salah satu sahabatnya dan Ian yang sudah menjadi mahasiswa selama 6 tahun tapi belum lulus juga. Persahabatan mereka yang kocak dan mengundang tawa ini dibumbui dengan hadirnya Arinda (disapa Dinda) yang diperankan Pevita Pearce, yang menjadi adik Arial dan mencuri perhatian Zafran. Sebenarnya di buku diceritakan Dinda ini kembaran Arial, tapi mungkin karena sulit mencari aktor dan aktris yang kembar, diubah deh ceritanya mereka menjadi kakak adik.
Hingga suatu malam saat mereka sedang berkumpul di Secret Garden, Genta yang bekerja sebagai EO mencetuskan ide untuk mereka tidak bertemu sementara selama 3 bulan. Selam 3 bulan tidak bertemu, mereka mulai menat hidup masing-masing, terutama si gendut Ian yang berusaha menyelesaikan kuliahnya, hingga dia berhasil ikut sidang berkat kerja keras dan bantuan dan arahan dari dosennya, Bapak Sukonto Legowo (jangan disambung bacanya, haha!) yang diperankan oleh Anugrah Prahasta (itu lho, pianist di acaranya Om Deddy -HITAM PUTIH-.
Selama mereka tidak bertemu, mereka saling merindukan satu sama lain, Zafran yang rindu pada Dinda, Genta yang merindukan Riani, dan Riani yang merindukan sahabat yang dia suka. And the day is coming.. Di tanggal 14 Agustus, hari yang ditentukan Genta mereka berkumpul di Stasiun Senen, dengan membawa perbekalan sesuai dengan instruksi Genta seminggu sebelumnya. Dan terungkaplah tujuan mereka kemana : Mahameru. Dan mereka akan mendaki ke puncak.
Perjalanan mereka ke puncak Mahameru penuh rintangan. Diwarnai dengan adegan Arial yang terserang hipotermia, kaki Zafran yang berdarah, Dinda yang terluka dan Ian yang pingsan karena tertimpa bebatuan yang meluncur dari puncak.
Dari awal filmnya bikin lucu. Aku ngga berhenti tertawa karena dialog-dialog dan tingkah lucu dalam film ini. Dan yang paling membuatku WOW adalah pemandangan selama perjalanan mereka mencapai puncak gunung. Mulai dari mereka tiba di Gunung Semeru, base camp di Ranu Pane, bukit yang dipenuhi edelweis, danau Ranu Kumbolo (indah banget...!! ada ya danau diatas gunung), di Arcopodo dan Kalimati, padang rerumputan yang kekuningan dan menghijau, hutan pinus, hingga reruntuhan batu ketika di puncak. Dan juga, Samudra diatas awan... Bener-bener bagus. Jadi pengen kesana dan melihat dengan mataku sendiri. Pasti lebih indah daripada hanya nonton di layar. Juga ada mitos yang dijalani, ketika Ian dan Zafran dengan semangat menanjaki Tanjakan Cinta, tapi buyar gara-gara panggilan dari Genta yang tidak sengaja menggagalkan misi mereka.
Aku benar-benar merasa seperti masuk kedalam film ini. Kalo kekasihku ngga terus menerus menggenggam tanganku sepanjang flm, aku sudah seperti didalamnya deh, hehe... Agak berlebihan sih..
Dari segi sinematografi, film ini keren abiss.... Sang kameraman Yusi Datau yang sudah berpengalaman sebagai pecinta alam berhasil menghadirkan gambaran yang membuat aku terperangah dan tidak henti-hentinya kagum melihat panorama yang memukau perjalanan hingga ke puncak.
Tapi kurang greget di banyak bagian. Karena dialog-dialog yang kaku dan para pemainnya yang kurang sesuai dengan persepsiku, karena aku baca novelnya. Yang membuat heran adalah kok bisa ya naik gunung dengan berpakaian seperti bepergian biasa, dengan celana jeans ketat, dan pakaian yang lebih cocok dipakai ke mall. Dan menurutku karakter Riani kurang cocok diperankan Raline Shah, dialog dan tutur katanya terlalu kaku. Karakter di film ini juga sepertinya tampilannya berbeda dengan yang tergambar di novel.
But, buatku keseluruhan film lumayan bagus kok, cocok untuk mendapat apresiasi yang baik dari negeri sendiri.Film ini benar-benar ngga beda jauh sama novelnya, yang berbeda adalah film ini disajikan dengan lebih banyak dibumbui komedi-komedi, seperti pas Zafran terpesona melihat Dinda berjalan, bagaimana malaikat dan setan mempengaruhi Zafran dalam pikirannya, Ian yang langsung bengong ketika diajak kenalan cewek di tempat fitnes, dan ekspresi-ekspresi Ian yang mengundang tawa. Lucu juga adegan ketika Ian dianggap mati ternyata langsung sadar ketika Zafran meneriakkan namanya.
Dan akhirnya ketika mereka mempunyai nasionalisme yang tinggi begitu mereka sampai di puncak. Agak aneh juga pas bagian Genta menyatakan cinta pada Riani, kurang greget, terlalu kaku dan bahasanya ngga banget.. huhuhu... Trus yang akhirnya Ian dapetin Happy Salma, Zafran yang menikah dengan Riani, Arial yang menikah dengan Indy, dan Genta yang akhirnya dapet Dinda. Konflik di film ini termasuk kurang. Juga chemistry yang terbangun ngga terlalu kuat.
Tapi ini hanya reviewku, yah, 8 dari skala 1-10. Bagus.... Good job buat Rizal Mantovani.
Judul Film : 5 CM
Sutradara : Rizal Mantovani
Cast : Fedi Nuril, Denny Sumargo, Herjunot Ali, Raline Shah, Igor Saykoji, Pevita Pearce
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Ayo berikan pendapatmu untuk post ini...
^.^