Kamis, 23 Agustus 2018

Home Education Aida-Zhafran : Trip Monas

Perjalanan ke Monas..

Haii BunTi kembali mau cerita pengalaman pertama kali ajak anak-anak ke Monumen Nasional. Jadi perjalanan kali ini merupakan perjalanan pertama Aida dan Zhafran pergi ke Monas. Atas permintaan kakak yang sudah sedari dulu ingin ke Monas apalagi lihat foto-foto orangtuanya ketika ke Monas, jadilah hari Minggu kemarin tanggal 19 Agustus 2018.

Awalnya kami niat naik CommuterLine dari Stasiun Cikarang, tapi membayangkan kondisinya yang masih padat sekali, apalagi weekend, dan kami membawa dua anak balita, jadilah kami memutuskan jadi bikers saja, walaupun capek duduk setidaknya mengurangi resiko sakit kepala, gerah dan kegeraman menghadapi banyak orang dengan berbagai karakter saat naik KRL. Mungkin lain kali kalau kondisi sudah lebih 'ramah' kami rencanakan trip trip lain naik KRL, kok 😃

Super exciting, Aida seneng akhirnya bisa ke Monas, lihat Monas, pegang Monas, main di museum diorama Monas, walaupun dengan malu-malu diutarakan, tapi Aida bilang "Hore,  Aida seneng banget ke Monas". Si adik pun senang, tempatnya luas, bisa berjalan-jalan kesana kemari.

Oke, here's the review...



Sedikit keterangan mengenai Monumen Nasional, Monumen Nasional atau yang populer disingkat dengan Monas atau Tugu Monas  adalah monumen peringatan setinggi 132 meter (433 kaki) yang didirikan untuk mengenang perlawanan dan perjuangan rakyat Indonesia untuk merebut kemerdekaan  dari pemerintahan kolonial Hindia Belanda. Pembangunan monumen ini dimulai pada tanggal 17 Agustus 1961 di bawah perintah presiden Sukarno, dan dibuka untuk umum pada tanggal 12 Juli 1975. Tugu ini dimahkotai lidah api yang dilapisi lembaran emas yang melambangkan semangat perjuangan yang menyala-nyala. Monumen Nasional terletak tepat di tengah Lapangan Medan Merdeka, Jakarta Pusat. Monumen dan museum ini dibuka setiap hari mulai pukul 08.00 - 15.00 WIB.

Monumen Nasional saat kami kunjungi kemarin sudah berbeda dengan yang dulu BunTi-PakWe kunjungi. Sudah ada perbaikan-perbaikan. Seperti tempat lebih bersih, tidak ada sampah yang dibuang sembarangan. Adanya tempat sampah dimana-mana, pasti dong harusnya sadar untuk membuang sampah pada tempatnya. Tengok sedikit pasti ada tempat sampah yang letaknya tak berjauhan. Jadi tidak ada alasan untuk buang sampah sembarangan.

Ada juga tempat untuk mengantri kereta yang mengantar pengunjung ke Monas dan kembali ke Lenggang Jakarta. Tempat makan sudah ditata rapi tinggal pilih mau makan apa semua ada. Karena trip ini keluarga dan hemat ramah kantong kami memutuskan untuk bawa sangu saja, tidak masalah kok kalau tidak bawa sangu, disana banyak penjual makanan apalagi yang khas Jakarta.

Sudah ada sepeda yang bisa digunakan dengan aplikasi yang harus didownload dulu di App Store atau Google Playstore, namanya Gowes.

Cuma karena kami ngga download jadilah kami jalan saja. Mungkin lain waktu bisa dicoba untuk naik sepeda ini kalau anak-anak sudah lebih besar dan bisa bonceng atau naik sepeda sendiri.

Tujuan kami sebenarnya tidak naik ke puncak Monas, jadilah kami mengantri tiket untuk masuk Museum Diorama. Sekarang sudah pakai akses Kartu DKI, jadi sistimnya isi saldo, beli tiket ya dipotong dari saldo kartu. Lumayan dapat Kartu yang juga bisa digunakan untuk akses di Ragunan, Kota Tua, juga Transjakarta. Nah dalam Museum Diorama ini hawanya adem, jadi enak buat istirahat juga. Harga naik ke puncak, ke cawan saja atau ke Museum Diorama murah kok yang pasti murah dan menyenangkan, kisaran 5.000-10.000 rupiah. Anak-anak di bawah dua tahun masih gratis. Dalam museum diorama ini berisikan 48 diorama sejarah Indonesia sejak masa pra sejarah hingga orde baru.

Tiketnya jangan dibuang, karena bisa dipakai untuk naik kereta kembali ke area Lenggang Jakarta, kalau tidak mau berjalan kaki. Tapi ya pendapat orang berbeda-beda ya, kami antri kereta ini, lebih baik jalan kaki saja, karena kereta yang hanya ada dua, masing-masing 3 gerbong, muat beberapa orang saja, dibanding dengan antrian yang membludak, pun dengan kebanyakan saling ingin duluan, saran BunTi, pilihlah satu yang pasti jangan membuat menyesal. Jalan kaki atau antri. Yang pasti dua-duanya harus pakai ilmu sabar 😄😄

Di kawasan Monas pun ada kandang rusa tutul, disana bisa langsung memberi makan dengan membeli makanan untuk rusa tutul dari penjual yang ada disana.

Sebenarnya masih ada banyak hal yang bisa dinikmati dari kunjungan ke Monas, lain waktu kalau kami kesana, kami jelajahi yang lainnya, belum icip kuliner di Lenggang Jakarta, belum sempat masuk ke cawan, belum naik ke pelataran puncak, belum coba menikmati air mancur menari di Sabtu Minggu malam. Makanya lain kali kami akan luangkan waktu lebih lama untuk eksplore kawasan Monas.

Di Monas ini berdekatan dengan Stasiun Gambir. Jadi Aida dan Zhafran bisa sambil lihat kereta yang lewat.

Untuk travellers yang akan ke Monas ini BunTi sarankan untuk mempersiapkan segala sesuatu dengan baik yaa, apalagi yang membawa anak kecil diantaranya :

1. Makan dan minum. Bawa makanan yang sekiranya pasti dimakan, buah-buahan, camilan karena bisa jadi makanan yang dijual disana tidak sesuai selera. Minum juga sebaiknya bawa sendiri, lebih hemat karena namanya tempat wisata, yang dijual disana relatif lebih mahal dari temoat lain. Tapi masih ramah di kantong kok 😉
2. Tikar. Untuk bersantai di area sekeliling Monas. Kalau untuk di area Monasnya sendiri, lantainya relatif bersih jadi langsung duduk lesehan juga tidak masalah.
3. Kipas. Karena ketika cuaca panas, tidak selalu ada angin yang berhembus, kipas sangat membantu.
4. Payung. Sama gunanya dengan kipas. Jika cuaca panas dan berjalan di area Monas, payung sangat membantu.

Perjalanan kami berangkat dari Cikarang-Monas sekitar 1,5 jam dengan kecepatan 60km/jam. Perjalanan kemarin ramai lancar. Pulangnya kami sempat mampir makan dulu dan mampir kerumah kenalan di Pulomas.

Sampai rumah dan sampai sekarang, Alhamdulillah kesan anak-anak senang menjalani trip ke Monas. Lain kali bisa jadi alternatif pilihan kesana untuk home education Aida dan Zhafran lagi. Tentunya dengan persiapan yang lebih baik.

Sekian pengalaman home education Aida-Zhafran kali ini, see you on next trip! 😘😘😘

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ayo berikan pendapatmu untuk post ini...
^.^